May 16, 2024

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah secara resmi mengakui gangguan game sebagai kondisi kesehatan mental. Keputusan itu dibuat setelah penelitian bertahun-tahun dan konsultasi dengan para ahli di bidang kesehatan mental, dan diharapkan memiliki implikasi luas bagi industri game dan masyarakat secara keseluruhan.

Sebelum melanjutkan membaca ada juga loh game online yang dapat melipatgandakan uang anda hanya di OKEPLAY777 tempat judi online dan slot-slot online terpercaya. Ayo daftarkan diri anda sekarang juga dan mainnkan untuk mendapatkan keuntungan serta promo-promonya yang banyak sekali. Jangan lewatkan kesemapatan anda!!!

SLOT ONLINE,  JUDI ONLINE

Gangguan game didefinisikan oleh WHO sebagai pola perilaku bermain game yang terus-menerus atau berulang, ditandai dengan gangguan kontrol atas game, meningkatnya prioritas yang diberikan untuk bermain game daripada aktivitas lain, dan kelanjutan atau eskalasi game meskipun ada konsekuensi negatif. Gangguan ini dianggap sebagai masalah kesehatan masyarakat yang serius, mempengaruhi individu dari segala usia dan latar belakang.

Pengakuan gangguan game sebagai kondisi kesehatan mental diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan masalah ini dan meningkatkan akses ke pengobatan dan dukungan bagi mereka yang terkena dampak. Hal ini juga cenderung mengarah pada peningkatan pengawasan terhadap industri game, dengan seruan untuk regulasi dan akuntabilitas yang lebih besar atas potensi dampak negatif game terhadap kesehatan mental dan kesejahteraan.

“Mengenali gangguan game sebagai kondisi kesehatan mental merupakan langkah penting untuk mengatasi kekhawatiran yang berkembang tentang dampak game pada individu dan masyarakat,” kata Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO. “Sangat penting bagi kami untuk mengambil tindakan untuk melindungi kesehatan dan kesejahteraan mereka yang terkena gangguan ini, sambil juga mempromosikan penggunaan teknologi game yang bertanggung jawab dan aman.”

Industri game menanggapi keputusan WHO dengan reaksi beragam. Beberapa perusahaan telah menyatakan dukungan untuk pengakuan gangguan game sebagai kondisi kesehatan mental, dan telah berjanji untuk bekerja sama dengan para ahli dan pemangku kepentingan untuk mengatasi masalah tersebut. Yang lain mengkritik keputusan tersebut, dengan alasan bahwa hal itu dapat menstigmatisasi para gamer dan menyebabkan pembatasan lebih lanjut pada industri.

“Kami menangani masalah gangguan game dengan serius dan berkomitmen untuk mempromosikan penggunaan teknologi game yang bertanggung jawab dan aman,” kata juru bicara perusahaan game besar. “Namun, kami percaya bahwa bermain game adalah kegiatan yang positif dan bermanfaat bagi banyak orang, dan tidak boleh menjadi sasaran atau stigma yang tidak adil.”

Pengakuan gangguan game sebagai kondisi kesehatan mental juga cenderung berimplikasi pada kebijakan publik dan sistem perawatan kesehatan di seluruh dunia. Pemerintah dan penyedia layanan kesehatan mungkin perlu mengembangkan program dan layanan baru untuk memenuhi kebutuhan individu yang terkena gangguan tersebut, dan untuk mempromosikan penggunaan teknologi game yang bertanggung jawab dan aman.

“Pengakuan gangguan game sebagai kondisi kesehatan mental merupakan langkah penting untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan individu dan masyarakat,” kata juru bicara organisasi kesehatan mental terkemuka. “Kita sekarang harus bekerja sama untuk memastikan bahwa mereka yang terkena gangguan tersebut menerima dukungan dan perawatan yang mereka butuhkan, sambil juga mempromosikan penggunaan teknologi game yang bertanggung jawab dan aman.”

Secara keseluruhan, pengakuan gangguan game sebagai kondisi kesehatan mental merupakan perkembangan yang signifikan di bidang kesehatan mental dan kesejahteraan. Sementara implikasi dari keputusan tersebut masih diperdebatkan, jelas bahwa pengakuan gangguan game sebagai masalah kesehatan masyarakat yang serius akan memiliki konsekuensi yang luas bagi individu, industri game, dan masyarakat secara keseluruhan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *